
- Back to Home »
- cerpen »
- Perasaan bermula dari sini
Posted by : agathakaf89@gmail.com
Thursday, July 2, 2015
Welcome to my blog dan terima kasih so much yang udah mau baca ni postingan kali ini saya mosting tentang cerpen yang gak terlalu panjang tulisannya (hello sejak kapan cerpen itu panjang) yang mungkin dapat menghasilkan kejang-kejang bagi pembaca makanya saya membuat nya jadi
CERPEN
Created by : kafabihi
Entah
kenapa makhluk satu ini gak biasanya bangun pagi.
“Hoammm
ngantuk banget ini akibat dari siaran liga cempion tadi malem” gerutu dafa
sambil
melihat jam yang menunjukan jam 6.00 Pagi dan beranjak dari tempat tidur dengan
beberapa pernak-pernik sehabis tidur terlukis di wajahnya yang terdiri dari ;
feses yang bersarang di sudut mata, gumpalan enzim lipase yang kering dibawah mulut,
serta muka yang habis dicakar beruang.
mulai
mengucek mata dan mengamati sekitarnya apakah dia berada di habitatnya atau
tidak dan berjalan menuju kamar mandi dan kembali lagi ke kamar tidur karena
mengambil anduk yang ketinggalan.
Setelah sekian lama berperang melawan serangan hawa dingin yang akhirnya selesai sudah penganiayaan epidermis ini. Dafa berjalan menuju ke meja belajarnya setelah berpakaian (gak mungkin kan kalo dia gak berpakaian), memeriksa hp NOKIA 2500 classic yang dimana mampu melempar objek lawan dengan seni rupa benjolan biru di jidatnya nya sambil membuka sms berikut tampilan sekilasnya:
Ransel :sender
Sial juventus kalah, lul gmn kalo bsk
byarnya ya
NO: 081376******
“ni orang nekat banget taruhan bola udah tau bakal Barcelona menang” sombong dafa
Ini
sering terjadi ketika seorang pelajar yang kekurangan uang saku dan memaksakan
keberuntungan di pihaknya, dan yang terjadi…. Gak usah dipkirkan apa yang
terjadi.
Dafa
menuju pintu luar rumah sambil menggendong tas yang beratnya 4,5 kg cukup untuk ngegepak orang yang
macam-macam sama dirinyanya yang kurus atlit dengan rambut tipis (hampir botak)
karena sudah dijadwalkan untuk pangkas 3 bulan sekali.
Tiba-tiba
hp nya bergetar dan..
“halo
ini daff” dafa menghentikan pembicaraannya seolah-olah ada yang aneh dengan
hpnya
Ternyata
pengingat waktu yang bertuliskan “ulang tahun Nasyela ke 18 ready your self cok” di layar hp selebar
2,4 inchi itu.
Hatinya
berombak-ombak (kebanyakan main ama hiu)bagaikan air yang demo ke darat
(tsunami maksudnya).
Dia emang sudah membeli kadonya lusa lalu, dua hari lebih cepat dari biasanya yang dimana dafa telah mempersiapkan jauh-jauh hari.
Dafa
tersenyum sambil menghidupkan motor Honda cb nya tua nan perkasa dia
menjulukinya JET TUA dan melesat munuju sekolahnya SMAN 3 Semarang sambil
membawa motor (Ini penulisan yang sama sekali tidak ada nilai tambahnya)nya
Seusai mengunci motor dan memastikan adakah bagian (motornya) yang hilang, dan menuju ruang kelasnya yang tidak bisa disebut ruang kelas MIPA tapi ruang kelas yang mirip TK, dengan hiasan burung origami kertas yag menempel di dinding dan cat dinding yang terdiri dari warna pastel dan gambar menara eifel dengan sudut kemiringan 89 derajat. Duduk sambil menghela nafas.Dan mengikuti pelajaran yang menjadi ritual seluruh umat pelajar se Indonesia belajar 5 mata pelajaran sehari. Dengan system pelajaran seperti ini dipastikan para pelajar akan rame-rame ke supermarketuntuk mencari pestisida mana yang lebih cepat membunuh serangga, ini terjadi jika kurangnya iman dalam diri seorang pelajar yang sebagian cairan tubuh terkuras habis saat mengikuti 6 – 7mata pelajaran sehari
Setelah jam kelas usai dafa mencari makhluk yang dari tadi ingin disamaparin. Ransel panggilannya seorang sahabat yang mempunyai kebiasaan buruk :yaitu gemar nyiksa temannya yang lagi serius belajar, tapi mempunyai kelebihan menyatukan teman huff teman yang baik
“woy
ayam, kapan lu bayar ?” bentak dafa
“Hmmm…
besok ye lul (panggilan akrab) ane bawa duitnya” alasan ransel
“besok,
hmm…besok ya, pake bunga ya jadi ditambah 1000. Gimana?” tawar dafa
“bunga
lah kayu (kau)gak ada”
“Yaudah
besok”
“itu
baru sobat ane yang gud (dibaca good)
Dafa menuju parkiran motor yang dimana si ”jet tua” telah menunggu dari tadi. Dan pulang kerumah untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk berangkat ke rumah sahabat pujaannya.
“wah
gak kebayang gua bisa beli kado kayak gini, berakhir sudah penderitaan gua
selama seminggu(gak jajan)” kagum dafa dalam hati sambil memegang kado.
Ini
adalah salah satu hal yang cukup mainstream untuk orang yang seperti dafa. Dan
cukup dikatakan biasa saja bagi orang yang memiliki motor gede (orang kaya
maksudnya) yang bisa membeli kado secara rutin untuk setiap harinya.
Mencari
baju yang sedikit normal dan memastikan kalo bau badannya tidak mengandung gas
metana atau semacamnya.
Didepan
kaca dia memikirkan saat dia memberi kado kepadanya, sebuah kesempatan yang
bagus untuk menyatakan perasaan nya. Disaat yang sama dia memikirkan
konsekuensinya menyatakan hal itu,bisa saja putusnya tali rafia
persahabatan. Setelah selesai dafa pergi ke kendaraan jet tua nya dan melesat ke jalan sambil melantunkan lagu
semangatnya
Silhouette – Kana bon (Japanese)
ubatte ubatte ubatteku nagareru toki to kioku
tooku tooku tooku ni natte
— Berjuang, berjuang, berjuang untuk memiliki, waktu dan kenangan mengalir,
— Terus maju, terus maju, terus maju…
tooku tooku tooku ni natte
— Berjuang, berjuang, berjuang untuk memiliki, waktu dan kenangan mengalir,
— Terus maju, terus maju, terus maju…
oboetenai
koto mo takusan unatta darou
daremo kare mo shiruetto da
daiji ni shiteta mono wasureta furi o shitanda yo
nanimo nai yo waraeru sa
— Mungkin ada banyak hal yang bahkan tak kita ingat
— Semua orang, bahkan siluet-nya pun
— Kita berpura-pura melupakan hal-hal yang berharga,
— Kita tak berbuat apa-apa dan hanya bisa tertawa
daremo kare mo shiruetto da
daiji ni shiteta mono wasureta furi o shitanda yo
nanimo nai yo waraeru sa
— Mungkin ada banyak hal yang bahkan tak kita ingat
— Semua orang, bahkan siluet-nya pun
— Kita berpura-pura melupakan hal-hal yang berharga,
— Kita tak berbuat apa-apa dan hanya bisa tertawa
“Huff…
Alhamdulillah akhirnya sampe juga” keluh dafa
Dafa pun
mengeluarkan hp zirahnya dan menekan tombol navigasinya untuk menelpon nasyela
di luar rumahnya.
“Assalamualaikum,
na ini dafa, aku udah di depan rumahmu” cengir dafa
“walaikumsalamdafa
masuk aja ada mama ku ada didalam”
“ya sudah”
Dafa berjalan
menuju gagang pintu seperti buah pisang dan memutarnya dan..
“kok gak bisa ya
dibuka, oh ya dari dalam, Assalamualaikum” sambil ngetok pintu
Ada sosok orang
yang membukakan pintu dari dalam.
“eh dafa silahkan
masuk, udah lama gak main kemari?” Tanya mamanya nasyela
“heheakhir ini
saya sibuk bu(mungkin jarang teman laki2 manggil orang tua teman seperti
orangtua sendiri) ” jawab dafa dengan santai
“mau ketemu sama
nasyela kan, ibu panggilkan dulu ya”
“iya bu” senyum
dafa sambil memikirkan mau ketemu siapa lagi kalo bukan nana
Setelah beberapa
ratus detik kemudian.
Muncul sok-sok yang ditunggunya. Keluar menggunakan baju lengan panjang dengan warna pastel serta menggunakan jilbab putih bertali dengan bawahan rok levis panjang.
“maaf dafa sudah
lama nunggu ya”senyum nasyela
You know what,
I always wait you forever to get your smile bisik dafa dalam hati
“gak, gak papa
kok. Ngomong2 selamat panjang umur ya yang ke 18 (ini istilah yang sering
dipakai untuk orang yang ngerti bahasa, karena kalo ulang tahun kan berarti
mengulang tahun kemaren, ya gak panjang umur dong)”
“terima kasih
dafa, kamu ya kalo ngomong pasti beda dari yang lain kayak tv one aja. tapi
betul juga sih seharusnya kalimat ulang tahun diganti panjang umur lebih masuk
akal” pikir nasyela
“ya mungkin bisa
jadi dan gimana kabarmu”
“Alhamdulillah
baik kok, oh ya gimana kabarmu?” Tanya nana
“Alhamdulillah ya
seperti biasanya sibuk dan sulit untuk tidak menemuimu selama sekali seminggu”
“kamu ini, emang
tu ya kebanyakan baca novel” senyum nana
“bagus dong dari
pada cowok pada umumnya: makan banyak, jarang olahraga, keliaran tiap hari yang
ngabisin bensin, dan buka medsos per detik untuk mengecek apakah foto profilnya
mempunyai komen bagus atau komen jelek yang mampu membuat sang pemilik foto
mengonsumsi baygon dalam jumlah besar” jawab dafa santai
“you’re funny daf ” kagum nasyela
“hmm.. its me”
Hening….
Sebuah senyuman
merupakan sinyal bagi dirinya, jika benar apakah ini benar-benar memiliki
prospek yang bagus nantinya.Dan ini saatnya dia mengatakan yang sebenarnya.
“mungkin karena
kita sudah lama kenalan, dan kamu punya hari special hari ini dan..” gugup dafa
“dan apa?”nasyela
penasaran
“aku penasaran
apakah kamu mau menerimanya atau tidak hmm… aku ada sebuah yang bisa dikatakan
kado dan ini aku berikan untuk mu” sambil mengeluarkan bingkisan yang
terbungkus kertas kado. ‘Ayo jagoan
katakan perasaan mu setelah kau berikan dan ungkapkaan dengan slowly but sure’
“Ini sebagai kado
hari special mu tahun ini” lanjutnya
“Kamu tau, ini
adalah kado pertama ku yang kuterima dari seorang laki2 dan aku tidak bisa
mengucapkan apa-apa selain terima kasih”
“aku senang
mendengarnya”
Hening…
“aku mau katakan
sesuatu sama mu”
“iya kamu bilang
apa”
‘oke jagoan satu langkah lagi pengucapan dan
selesaikan ketegangan ini sekarang juga, begini tarik napas dalam-dalam dan
ucapkan. Ingat lo gak akan jadi makhluk dewasa kalo gak katakana sekarang juga,
baik cukup bisikan dari aku selagi bagian dari hatimu, sekarang katakan!!!’
“Aku mau bilang
sesuatu” dafa merasakan tekanan yang luar biasa hebatnya sebelum mengatakannya.
“daf ada apa kok,
berhenti” Tanya nana heran
Nana menatap dafa
- Dafa menatap nana
“aku mau bilang,
kalau… aku..ehmm benar-benar (’tinggal
selangkah lagi’)ingin.. ehmm…. Kamu membuka kadonya”jawab dafa dengan
keadaan 60% tingkat kesadaran sambil memegang jenggotnya
‘semprul….sumpah jongkok banget IQ Lu, kenapa lu suruh dia buka tu kado!!! ,
kalo kek gini caranya lu gak bakalan jadi dewasa’
“oke aku buka yak
ado nya” srek..srek
“ka..kamu ngasih
aku jilbab, hmm apa gak kemahalan daf”
“emm… tolong jangan
pikirkan hal itu” seru dafa
“tapikan ini”
“ hussss
nasyela.., kamu sudah cukup memberikan ku sesuatu lebih mahal dari ini”jawab
dafa
“aku memberikan
apa kepadamu daf, aku gak..” terpotong oleh
“senyuman,
senyuman yang berharga sebuah senyuman selalu hadir ketika aku berkunjung
kemari”
“…..”nasyela
terdiam sambil manatap dafa
“Senyuman mu lah
yang termahal dari apapun di dunia ini”
“…..” tetap
terdiam
Tiba-tiba
“nasyela” suara
yang berasal dari dapur, suara mamanya nana
“iya ma” jawab
nana
“siapkan
minumanya”
Dia pun berjalan
kebelakang.
Setelah sekian
menit dan muncul kembali dengan nampan dua gelas siropdan mengenakan hadiah
pemberiannya
“maaf aku baru
ingat sekarang untuk mengambil minuman, bagaimana menurut mu bagus tidak ”
senyum nesyela
“bagus, aku
senang melihatnya”
“ya, terima kasih
banyak ya!”
“emm.. aku minum
ya”sambil meneguk segelas sirop
Akhirnya mereka
sampai di ujung pembicaraan dan dafa belum juga mengatakan sepatah kata pun
karena takut suatu hal yaitu: DITOLAK
“na aku pulang
dulu yaudah mau sore”
“ehm.. iya
hati-hati ya jangan sampai lupa mana lampu hijau dan mana lampu merah hehe”
terkikik nana
“oke deh, kamu
seperti polisi aja”
“Polisi
lalulintas kan maksudnya”jawab nana
“bukan-bukan,
bukan itu”
“polwan ya
jangan-jangan bilang polisi tidur” ngambek nana
“Polisi tenaga
pendidik untuk TK hehe”cengir dafa
“kamu tu ya, kalo
aku udah megang pistol udah ku tembak kamu”jengkel nana
“aku rela mati,
jika kamu tembak aku. Dan jatuh di pangkuan mu”
Hening…
“kamu tu merusak
ritme hidup ku” senyum nana
“dan kamu membuat
ritme seperti alunan harmoni dalam hidupku”
Hening…
“ya sudah aku
pulang dulu ya, Asalamualaikum”pamit dafa
“walaikumsalam,
datang lagi ya kita ketemuan nanti”ujar nana
“pasti”
Dafa pun memutar
gagang kunci dan bremmm…..
Dahhh…na
Dahhh…daf
Dafa melamun ditengahnya senja sore.Ditengah macetnya lalulintas dan menyimpulkan sebuah persepsi mendasar dalam hubungan ini.Sebuah hal yang tidak ingin dilanggarnya, lebih baik jalani saja hubungan ini dan aku akan memastikan aku selalu ada untuknya
Mungkin hanya
segini karangan gua, dan gua harap gak ada yang kopas (copy+paste) karena
setidaknya pembaca tau undang-undang tahun 2002 tentang hak cipta bagi yang
melanggar.sekian dari gue
Wassalam
Penulis